Welcome!!

Rabu, 27 Maret 2013

TEHNIK PENGUMPULAN DATA


Data adalah suatu catatan atau gambaran atas kumpulan fakta yang kita hadapi sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan. Data merupakan bentuk jamak dari kata datum, berasal dari bahasa latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variable yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian. Untuk mengumpulkan data dari suatu sampel penelitian, dapat dilakukan dengan tehnik-tehnik tertentu sesuai dengan tujuannya. Dalam proses pengumpulan data, tentu diperlukan sebuah alat pengumpul yang dapat dibedakan dalam dua metode, yaitu dengan menggunakan metode tes dan metode non-tes.

I.                        Pengumpulan Data dengan Metode Tes
Tes merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Keunggulan metode ini adalah lebih akurat karena tes berulang-ulang direvisi dan instrument penelitian yang objektif. Sedangkan kelemahan metode ini adalah hanya mengukur satu aspek data, memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara berulang-ulang, dan hanya mengukur keadaan siswa pada saat tes itu dilakukan. Adapun jenis-jenis tes, yaitu:
1.                  Tes Intelegensi (Intelegence Test)
Tes kemampuan intelektual, mengukur taraf kemampuan berpikir, terutama berkaitan dengan potensi untuk mencapi taraf prestasi tertentu dalam belajar di sekolah (Mental ability Test; Intelegence Test; Academic Ability Test; Scholastic Aptitude Test). Jenis data yang dapat diambil dari tes ini adalah kemampuan intelektual atau kemampuan akademik.
2.                  Tes Bakat (Aptitude Test)
Tes kemampuan bakat, mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil dalam bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang pekerjaan tertentu, lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan intelektual (Test of Specific Ability; Aptitude Test ). Kemampuan khusus yang diteliti itu mencakup unsur-unsur intelegensi, hasil belajar, minat dan kepribadian yang bersama-sama memungkinkan untuk maju dan berhasil dalam suatu bidang tertentu dan mengambil manfaat dari pengalaman belajar dibidang itu.
3.                  Tes Minat (Measures Test)
Tes minat, mengukur kegiatan-kegiatan macam apa paling disukai seseorang. Tes macam ini bertujuan membantu orang muda dalam memilih macam pekerjaan yang kiranya paling sesuai baginya (Test of Vocational Interest).
4.                  Tes Kepribadian (Personality Test)
Tes kepribadian, mengukur ciri-ciri kepribadian yang bukan khas bersifat kognitif, seperti sifat karakter, sifat temperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi-relasi social dengan orang lain, serta bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri.
5.                  Tes Proyektif (Projective Test)
Tes proyektif, meneliti sifat-sifat kepribadian seseorang melalui reaksi-reaksinya terhadap suatu kisah, suatu gambar atau suatu kata; angket kepribadian, meneliti berbagai ciri kepribadian seseorang dengan menganalisa jawaban-jawaban tertulis atas sejumlah pertanyaan untuk menemukan suatu pola bersikap, bermotivasi atau bereaksi emosional, yang khas untuk orang itu. Kelemahan Tes Proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang berpengalaman dalam menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.
6.                  Tes Perkembangan Vokasional (Vocation Test)
Tes vokasional, mengukur taraf perkembangan orang muda dalam hal kesadaran kelak akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan (vocation); dalam memikirkan hubungan antara memangku suatu jabatan dan ciri-ciri kepribadiannya serta tuntutan-tuntutan social-ekonomis; dan dalam menyusun serta mengimplementasikan rencana pembangunan masa depannya sendiri. Kelebihan tes semacam ini meneliti taraf kedewasaan orang muda dalam mempersiapkan diri bagi partisipasinya dalam dunia pekerjaan (career maturity).
7.                  Tes Prestasi / Hasil Belajar (Achievement Test)
Tes yang mengukur apa yang telah dipelajari pada berbagai bidang studi, jenis data yang dapat diambil menggunakan tes prestasi /hasil belajar (Achievement Test) ini adalah taraf prestasi dalam belajar.

II.                        Pengumpulan Data dengan Metode Non-Tes
Untuk melengkapi data hasil tes akan lebih akurat hasilnya bila dipadukan dengan data-data yang dihasilkan dengan menggunakan tehnik yang berbeda, berikut disajikan alat pengumpul data dalam bentuk non tes. Adapun jenis-jenis metode non-tes, yaitu:
1.                  Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Berikut alat dan cara melaksanakan observasi. Keunggulan metode ini adalah banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah, banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci kuesioner, kejadian yang serempak dapat diamati dan dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer, dan banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian. Kelemahan metode ini adalah observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat, kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan, banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia, dan oberservasi sering menjumpai observer yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi. Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu, sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilakukan. Berikut ini adalah alat dan cara melaksanakan observasi, yaitu:
a.                   Catatan Anekdot (Anecdotal Record)
Alat untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian, catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi. Pencatatan ini dilakukan terhadap bagaimana kejadiannya, bukan pendapat pencatat tentang kejadian tersebut.
b.                  Catatan Berkala (Incidental Record)
Pencatatan berkala walaupun dilakukan berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu tertentu dan terbatas pula pada jangka waktu yang telah ditetapkan untuk tiap-tiap kali pengamatan.
c.                   Daftar Chek (Check List)
Penataan data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan jenis gejala yang diamati.
d.                  Skala Penilaian (Rating Scale)
Pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti chek list. Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut.
e.                   Peralatan Mekanis (Mechanical Device)
Pencatatan dengan alat ini tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung, karena sebagian atau seluruh peristiwa direkan dengan alat elektronik sesuai dengan keperluan.
2.                  Angket atau Kuesioner (Questionnaire)
         Angket atau kuesioner (Questionnaire) merupakan suatu tehnik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam. Kuesioner dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
a.                   Kuesioner Tertutup
            Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
b.                  Kuesioner Terbuka
       Dimana tidak terdapat pilihan jawaban, sehingga para responden harus memformulasikan jawabannya sendiri.
c.                   Kuesioner Kombinasi Terbuka dan Tertutup
Dimana menggunakan pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
d.                  Kuesioner Semi Terbuka
          Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih  memungkinkan adanya tambahan jawaban.
3.                  Wawancara
Wawancara informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan siswa. Selama proses wawancara petugas bimbingan mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya. Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:
a.                   Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur
Yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interviu ini cocok untuk penilaian khusus.
b.                  Pedoman Wawancara Terstruktur
Yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda (check) pada nomor yang sesuai. Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam hal ini maka mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.
4.                  Studi Dokumenter (Documentary Study)
Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. Dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang check-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check atau tally di tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel peneliti dapat menggunakan kalimat bebas.
5.                  Otobiografi
Otobiografi merupakan karangan yang dibuat oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada saat sekarang. Riwayat hidup itu dapat mencakup keseluruhan hidupnya dimasa lamoau atau hanya beberapa aspek kehidupannya saja. Keunggulan metode ini adalah di samping menceritakan kejadian-kejadian dimasa lalu terungkap pula pikiran dan perasaan subjektif tentang kejadian tersebut, menolong Konselor memahami kehidupan batin siswa dan membantu siswa menyadari garis besar riwayat perkembangannya sampai sekarang, berunsur subjektifitas sehingga siswa menggambarkan duniaini, dilihat dari sudut pandang sendiri (internal frame of reference). Sedangkan kelemahan metode ini adalah unsur subjektifitas juga menimbulkan kesulitan bagi interpretasi, karena siswa cenderung melebihkan-lebihkan kebaikan atau kelemahan sendiri dan menilai peranan orang lain secara berat sebelah dan memerlukan waktu yang lama,
6.                  Sosiometri
            Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan sosial dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil antara 10-50 orang, data diambil berdasarkan preferensi pribadi antara anggota kelompok. Keunggulan metode ini adalah mungkin kelebihan terbesar teknik sosiometri adalah teknik ini memberikan informasi obyektif mengenai fungsi-fungsi individu dalam kelompoknya, dimana informasi ini tidak dapat diperoleh dari sumber yang lain. Sedangkan kelemahan metode ini adalah perlu diketahui bahwa tes sosiometri, tidak memberikan jawaban yang pasti.


·                     DAFTAR PUSTAKA
Ardhana. 2008. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif. http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/08/teknik-pengumpulan-data-kualitatif/ (diakses pada 26 Maret 2013).
Susanto, Eko. 2008. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. http://eko13.wordpress.com/2008/03/18/jenis-data-dan-metode-pengumpulan-data/ (diakses pada 26 Maret 2013).
Jamilah, Dinul Islam. 2010. Metode Pengumpulan Data. http://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/04/12/metode-pengumpulan-data/ (diakses pada 26 Maret 2013).

BERITA YANG MENGANDUNG UNSUR 5 W + 1 H

  ·         BERITA

KEBAKARAN DI PONDOK BAMBU, SATU RUMAH HANGUS
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rumah hangus terbakar di Jalan Keamanan RT 003/RW 05, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Selasa (26/3/2013) pukul 14.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Ama (65), saksi mata yang tinggal tepat di sebelah rumah yang terbakar, mengatakan bahwa saat kebakaran terjadi, ia tengah berada di teras rumah. Ia mendengar dari tetangga yang melintas bahwa rumah di sebelahnya terbakar.
"Saya langsung keluar dan melihat gorden rumahnya sudah terbakar," ujar Ama.
Dengan niat mencegah api naik ke atap, Ama pun mendobrak pintu rumah tersebut. Namun, lengan kiri dan kakinya malah terkena kobaran api. Karena itulah, ia lalu keluar dan mendapati tetangga sudah ramai mengerubuti rumah tersebut.
Sementara itu, Ketua RT 003 Ismail mengatakan, pada saat kejadian ia tengah berada di rumah. Ketika mengetahui bahwa rumah yang terbakar ada di lingkungan RT-nya, pria ini segera menghubungi toko serbaada di depan gang untuk meminjam tabung pemadam kebakaran dan menghubungi dinas kebakaran. "Untungnya apinya tidak sampai ke atap dan tidak ada korban jiwa," jelasnya.
Menurut Ismail, bangunan rumah yang terbakar ini dimiliki oleh seseorang bernama Sudjono. Bangunan ini kemudian dibagi menjadi dua rumah hunian dan dikontrakkan ke dua orang bernama Djoko dan Merry. Pada saat kebakaran terjadi, Djoko dan Merry tidak berada di tempat. Keduanya telah dihubungi tentang kejadian tersebut.
Kepala Sie Operasi Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur Mulyanto mengatakan, kebakaran itu diduga akibat hubungan pendek arus listrik. Mulyanto belum dapat memastikan berapa jumlah kerugian yang diderita akibat peristiwa ini. 

SUMBER: 


·         5 W + 1 H (WHAT, WHEN, WHERE, WHO, WHY, HOW)

1.      WHAT (APA) : Peristiwa apa yang terjadi dalam berita diatas?
Peristiwa yang terjadi dalam berita diatas adalah kebakaran yang melanda sebuah rumah.

2.      WHEN (KAPAN) : Kapan peristiwa tersebut terjadi?
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Selasa, tanggal 26 Maret 2013, pukul 14.30 WIB.

3.      WHERE (DIMANA) : Dimana peristiwa tersebut terjadi?
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah rumah yang berada di Jalan Keamanan RT 003/RW 05, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

4.      WHO (SIAPA) : Siapa yang menjadi korban dari peristiwa tersebut?
Yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut adalah seorang saksi mata bernama Ama yang terkena kobaran api ketika hendak mendobrak pintu rumah tersebut, lalu pemilik rumah tersebut yang bernama Sudjono, serta dua orang yang mengontrak rumah tersebut yaitu Djoko dan Merry.

5.      WHY (MENGAPA) : Mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi?
Masih belum ada kepastian mengapa peristiwa tersebut terjadi, tetapi polisi menduga bahwa kebakaran tersebut terjadi akibat hubungan pendek arus listrik.

6.      HOW (BAGAIMANA) : Bagaimana keadaan para korban dari peristiwa tersebut?
Keadaan para korban dari peristiwa tersebut adalah satu orang terkena kobaran api dan yang lainnya selamat, karena sedang tidak berada di rumah yang terbakar tersebut.

Minggu, 24 Maret 2013

(TUGAS 2) KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN DAN PERBANKAN

Nama : Edgar Arga Sopar M.
NPM : 12210240
Kelas : 3EA09


Assets
Liabillities
Cash
Securities (II)
R/K pada kredit
Capital (I)
Pinjaman / Loan (Kredit)
Deposit (III)
Securities

Other Assets



·         III Deposit (dalam dunia masyarakat)          
- Saving Deposit (Tabungan)
Tabungan  adalah sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek.
- Time Deposit (Deposito)
Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan.
- Demand Deposit (Giro)
Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, BG, atau surat perintah penarikan lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
·         II Securities (ι)           
- Obligasi
Obligasi merupakan surat berharga berupa surat pengakuan hutang jangka panjang, yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan/swasta.
·         I Capital (Deviden)
- Setoran Modal
Setoran modal adalah dana pribadi.
- Saham (Stock)
Saham adalah surat berharga sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
- Tambahan Modal (Capital Gain)
Tambahan modal adalah keuntungan yang diperoleh dari kenaikan harga saham.
- Laba Ditahan (Retained Earning)
Laba Ditahan adalah laba dari operasi dibagikan dan menjadi tambahan penyertaan pemegang saham.


Loan to Deposit Ratio (LDR) → π → ditahan → deviden → dibagikan
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber. Adapun rumus dari Loan to deposit ratio (LDR)
LDR    = (loan / deposit + capital ) x 100%
= maks 110 %


ι2 – ι1  = interest spread ( π )
Bank mempunyai kemampuan memberikan kredit pada masyarakat melalui cara seperti berikut :
Jika → deposit & capital → loan akan menghasilkan ι2, maka pihak bank akan mendapat kan bunga tersebut lebih besar.
Liquiditas Bank :
  1. Bank harus selalu ada uang tunai yang lebih
  2. R/K wajib menyimpan uang di BI minimal 8% dari deposito (Legal Reserve Requirement / LRR) jika dibawah 8% maka bank tersebut tidak boleh beroperasi.
Contoh Kasus:
  • A membeli barang kepada B menggunakan cek  lalu cek tersebut di berikan oleh B kepada Bank B untuk dijadikan tabungan, Bank B mengirimkan nota debet ke BI dan BI mengeluarkan nota debet kepada Bank A.
Maka Bank A ( – ) & Bank B ( + )
  • A memberikan hadiah uang kepada B melalui transfer, dan Bank A mngirimkan nota kredit kepada BI dan BI mngeluarkan Nota Kredit kepada Bank B sehingga uang dapat dicairkan oleh B.
Maka Bank A ( + ) & Bank B ( – )