Karl Heinrich Marx,
lahir di Trier
– Jerman, 05 Mei
1818
dan meninggal di London,
14 Maret
1883
pada umur 64 tahun. Ia lahir
setelah perang Napoleon, dan setahun setelah David Ricardo meluncurkan bukunya “The Principles of Political Economy”. Ia
merupakan pendiri
Idiologi komunis yang sekaligus merupakan seorang teoritikus besar kapitalisme.
Bukan hanya sekedar ekonom, namun Ia juga seorang filsuf, sosiolog, politikus
dan seorang revolusionir dengan berbagai ide – idenya yang menginspirasi
pemikir – pemikir lainnya. Ia termasuk dalam kategoris aliran
klasik, selain August Comte, Durkheim, Weber, Simmel, Spencer,
dll.
Ia merupakan pelopor utama gagasan "sosialisme ilmiah".
Karl Marx
berasal dari keluarga progresif Yahudi.
Keluarganya merupakan keluarga borjuis
dan berpendidikan. Ayahnya bernama Herschel,
seorang ahli hukum dan keturunan para rabi,
walaupun begitu ayahnya kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama
resmi Prusia, yaitu Protestan aliran Lutheran
yang relatif liberal
untuk menjadi pengacara. Herschel pun mengganti namanya menjadi
Heinrich. Keluarganya amat liberal
dan rumahnya sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis pada masa – masa awal
Karl Marx.
Pemikiran Karl Marx merupakan adopsi antara filsafat Hegel, French, dan tentunya pemikiran dari David Ricardo (Pemikir teori ekonom klasik). Analisanya tentang
kapitalisme merupakan aplikasi dari teori yang dikembangkan oleh G.W.F Hegel, dimana teorinya
berpendapat jika,”Sejarah berproses melalui serangkaian situasi dimana
sebuah ide yang diterima akan eksis, tesis. Namun segea akan berkontradiksi
dengan oposisinya, antitesis. Yang kemudian melahirkanlah antitesis, kejadian
ini akan terus berulang, sehingga konflik – konflik tersebut akan meniadakan
segala hal yang berproses menjdai lebih baik.”.
Walaupun
Karl Marx menulis tentang banyak hal
semasa hidupnya, Ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah,
terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai masyarakat
hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah pertentangan kelas",
sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari bukunya “The Comunist
Manifesto” (1848).
PENDIDIKAN
Karl Marx
menjalani sekolah
di rumah sampai Ia berumur 13 tahun. Setelah lulus dari Gymnasium Trier,
Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Bonn
jurusan hukum pada tahun 1835.
Pada usianya yang ke – 17, dimana Ia bergabung dengan klub minuman keras Trier Tavern
yang mengakibatkan Ia mendapat nilai yang buruk. Ia tertarik untuk belajar kesastraan
dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena Ia tak percaya bahwa
anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar
sarjana.
Pada
tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl
Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich Wilhelms Universität
di Berlin.
Pada saat itu, Ia lebih berminat ke ilmu filsafat. Ia begitu terkesima dengan
filsafat seorang filusuf yang bernama Georg Wilhelm Friedrich Hegel,
dimana ketika itu arus besar pengikut pandangan Hegel begitu meluas. Padangan
Hegel yang terkenal Idealistik, dimana dia percaya bahwa kekuatan yang
mendorong perubahan sejarah adalah munculnya ide-ide di mana roh akal budi
menjadi lebih lengkap manifestasinya. Marx menulis banyak puisi dan esai
tentang kehidupan, menggunakan bahasa teologi
yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun Ia juga menerapkan
filosofi atheis dari Pemuda Hegelian yang terkenal di Berlin pada saat itu.
Pada saat itu Karl Marx juga bergabung ke lingkaran mahasiswa
dan dosen muda yang dikenal sebagai Pemuda Hegelian.
Sebagian dari mereka, yang disebut juga sebagai Hegelian – kiri, menggunakan
metode dialektika yang dipisahkan dari isi teologisnya,
sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap politik
dan agama
mapan saat itu. Dialektika menurut Hegel adalah dua hal yang dipertentangkan
lalu didamaikan, atau biasa dikenal dengan tesis (pengiyaan), antitesis
(pengingkaran)dan sintesis (kesatuan kontradiksi). Tetapi sebagai penganut
Hegel, Marx adalah penganut yang kritis yang mengembangkan posisi teoritis dan
filosofisnya. Tetapi Ia tetap sepakat dengan bentuk analisa dialektik-nya
Hegel. Ia sebenarnya ingin berkarir di dunia akademis, tetapi karena sponsornya
dipecat karena pandangan-pandangan kiri dan anti agama, maka tertutuplah pintu
masuk Marx untuk ke dunia akademis.
Pada
tahun 1841,
Karl Marx mendapat gelar doktor
filsafatnya (Ph. D) dari Universitas Berlin, sekolah yang dulu
sangat dipengaruhi Hegel dan para Hegelian Muda, yang suportif namun kritis
terhadap guru mereka. Tesisnya berjudul “The
Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature”. Namun,
Ia harus menyerahkan disertasinya ke Universitas Jena
karena Ia menyadari bahwa status nya sebagai Pemuda Hegelian radikal akan
diterima dengan kesan buruk di Berlin. Disertasi doktoralnya hanyalah satu
risalah filosofis yang hambar, namun hal ini mengantisipasi banyak gagasannya
kemudian. Ia mempunyai keponakan yang bernama Azariel, Hans, dan Gerald
yang sangat membantunya dalam semua teori yang telah ia ciptakan.
KARIR DAN KEHIDUPANNYA
Setelah
Karl Marx menyelesaikan gelar Ph. D
dalam filsafat pada tahun 1841 di Universitas Bonn – Berlin dan Universitas Jena,
Ia terjun ke dunia media jurnalistik dan hanya dalam kurun waktu sepuluh bulan
bekerja, Ia mampu menjadi redaktur / pemimpin redaksi sebuah surat kabar
radikal – liberal yang bernama “Rheinische
Zeitung” di Cologne. Tapi, pandangan politiknya yang radikal menyeretnya ke
dalam rupa – rupa kesulitan. Dan akhirnya koran
ini ditutup sepuluh bulan kemudian oleh pemerintah.
Karl Marx
menikah pada tahun 1843
dan segera terpaksa meninggalkan Jerman
untuk mencari atmosfir yang lebih liberal di Paris.
Disana ia terus menganut gagasan Hegel dan para pendukungnya, namun ia juga
mendalami dua gagasan baru yaitu sosialisme Perancis
dan ekonomi politik Inggris.
Inilah cara uniknya mengawinkan Hegelianisme,
sosialisme, dengan ekonomi politik yang membangun orientasi intelektualitasnya.
Paris pada masa itu merupakan suatu pusat liberalisme dan radikalisme sosial
serta intelektual penting di Eropa. Ia berkenalan dengan pemikir-pemikir
penting dalam pemikiran sosialis dan tokoh-tokoh revolusioner seperti St. Simon. Blanqui, dll.
Di
Paris, Marx bertemu dengan Friedrich
Engels sahabat sepanjang hayatnya,penopang finansialnya dan kolaboratornya.
Mereka berkarya mengenai interpretasi komprehensif tentang perubahan dan
perkembangan sejarah sebagai alternatif terhadap interpretasi Hegel mengenai
sejarah, yang terkenal dengan The German Ideology. Engels adalah anak seorang
pemilik pabrik tekstil, dan menjadi seorang sosialis yang bersifat kritis
terhadap kondisi yang dihadapi oleh para kelas pekerja.
Kendati
Karl Marx dan Friedrich Engels memiliki kesamaan orientasi teoritis, ada banyak
perbedaan di antara kedua orang ini. Marx cenderung lebih teoritis, intelektual
berantakan, dan sangat berorientasi pada keluarga.
Engels adalah pemikir praktis, seorang pengusaha yang rapi dan cermat, serta
orang yang sangat tidak percaya pada institusi
keluarga. Banyak kesaksian Marx atas nestapa kelas pekerja berasal dari paparan
Engels dan gagasan-gagasannya. Di tengah-tengah perbedaan tersebut, Marx dan
Engels membangun persekutuan kuat tempat mereka berkolabirasi menulis sejumlah
buku dan artikel serta bekerja sama dalam organisasi
radikal, dan bahkan Engels menopang Marx sepanjang hidupnya sehingga Marx mengabdikan
diri untuk petualang politik dan intelektualnya. Kendati mereka berasosiasi
begitu kuat dengan nama Marx dan Engels, Engels menjelaskan bahwa dirinya
partner junior Marx.
Pada
tahun 1844, Friedrich Engels dan Karl Marx berbincang lama disalah satu
kafe terkenal di Perancis dan ini mendasari pertalian seumur hidup keduanya.
Dalam percakapan itu Engels mengatakan, "Persetujuan
penuh kita atas arena teoritis telah menjadi gamblang...dan kerja sama kita
berawal dari sini." Tahun berikutnya, Engels mepublikasikan satu karya
penting, “The Condition of the Working
Class in England”. Selama masa itu Marx menulis sejumlah karya rumit
(banyak di antaranya tidak dipublikasikan sepanjang hayatnya), termasuk “The Holy Family” dan “The German Ideology” (keduanya ditulis
bersama dengan Engels), namun ia pun menulis “The Economic and Philosophic Manuscripts of 1844”, yang memayungi
perhatiannya yang semakin meningkat terhadap ranah ekonomi.
Karena
beberapa tulisannya dianggap meresahkan, Pemerintah Perancis
pada akhirnya mengusir Karl Marx
pada tahun 1845, dan Ia pindah ke Brussel.
Di kota inilah, pada tahun 1847 Ia pertama kali menerbitkan buah pikirannya
yang penting dan besar “The Poverty of
Philosophy” (Kemiskinan Filsafat). Radikalismenya tumbuh, dan Ia menjadi
anggota aktif gerakan revolusioner internasional. Ia juga bergabung dengan
liga komunis
dan diminta menulis satu dokumen yang memaparkan tujuan dan kepercayaannya.
Hasilnya adalah sebuah tulisan bersama sahabatnya Friederich Engels yang berjudul “The
Communist Manifesto” yang terbit pada tahun 1848, satu karyanya yang
ditandai dengan kumandang slogan politik.
Buku itu berisi tentang daftar
singkat karakter alamiah komunis. Dimana suprastruktur yang berfungsi untuk
menjaga relasi produksi yang dipengaruhi oleh historis (seni, literatur, musik,
filsafat, hukum, agama, dan bentuk budaya lai yang diterima oleh masyarakat).
Pada
tahun itu juga Karl Marx kembali ke
Cologne untuk kemudian diusir lagi dari sana hanya selang beberapa bulan.
Sehabis terusir sana terusir sini, akhirnya Ia menyeberang Selat Canal dan pada
tahun 1849 Marx pindah ke London.
Karena kegagalan revolusi
politiknya
pada tahun 1848, ia mulai menarik diri dari aktivitas revolusioner lalu beralih
ke penelitian
yang lebih serius dan terperinci tentang bekerjanya sistem
kapitalis.
Meskipun
pada saat itu, Ia hanya memiliki sedikit uang berkat pekerjaannya dalam bidang
jurnalistik, Karl Marx menghabiskan
sejumlah besar waktunya di London melakukan penyelidikan dan menulis buku-buku
tentang politik dan ekonomi. Pada saat itu Ia dan keluarganya dapat bantuan
ongkos hidup dari Friederich Engels
sahabatnya.
Pada
tahun 1852, Karl Marx memulai studi
terkenalnya tentang kondisi kerja dalam kapitalisme di British Museum.
Studi – studi ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku yang berjudul “Das Capital”, isinya kurang lebih tentang
bagaimana ekonomi sosial atau komunis diorganisasikan. Jilid
pertamanya Ia susun bersama sahabatnya Friederich
Engels terbit pada tahun 1867; dua jilid lainnya terbit setelah Ia
meninggal yang disusun dan diterbitkan oleh Engels berpegang pada catatan –
catatan dan naskah yang ditinggalkan oleh Marx.
Selama tahun – tahun itu, Marx hidup miskin dan hampir tidak mampu
bertahan hidup dengan sedikitnya pendapatan dari tulisan – tulisannya dan dari
bantuan Engels.
Pada
tahun 1864, Karl Marx terlibat dalam
aktivitas politik dengan bergabung dengan gerakan pekerja
Internasional. Ia segera mengemuka dalam gerakan ini dan menghabiskan selama
beberapa tahun di dalamnya. Namun disintegrasi yang terjadi di dalam gerakan
ini pada tahun 1876, gagalnya sejumlah gerakan revolusioner, dan penyakit yang
dideritanya menandai akhir kariernya. Istrinya meninggal pada tahun 1881, anak
perempuannya meninggal pada tahun 1882, dan Marx sendiri meninggal pada tanggal
14 Maret
1883.
Dalam
hidupnya, Karl Marx terkenal sebagai
orang yang sukar dimengerti. Ide – idenya mulai menunjukkan pengaruh yang besar
dalam perkembangan pekerja segera setelah Ia meninggal. Pengaruh ini berkembang
karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks
dalam Revolusi Oktober Rusia.
Ide Marxisme baru mulai mendunia pada abad ke-20.
KARL MARX MENENTANG KAPITALISME
Karl Marx
sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme yang berasal dari kaum terpelajar
dan politikus. Ia
adalah salah satu penentang ekonomi kapitalis memunculkan akibat sosial yang
tidak diinginkan dan sebagai pertentangan pada kapitalisme menjadi lebih nyata
dari waktu ke waktu. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang
kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan
berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme.
Esai
– esai awal yang di publikasikan pada waktu itu mulai merefleksikan sejumlah
pandangan – pandangan yang akan mengarahkan Karl Marx sepanjang hidupnya. Dengan bebas, esai – esai tersebut
menyebarkan prinsip-prinsip demokrasi,
humanisme,
dan idealisme
muda. Ia menolak sifat abstrak filsafat Hegelian, impian naif komunis
utopis, dan para aktivis yang menyerukan hal – hal yang dipandangnya sebagai
aksi politik prematur. Ketika menolak aktivis – aktivis tersebut, Ia meletakkan
landasan karyanya. Ia percaya bahwa kapitalisme
yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah
beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai
revolusi kediktatoran proletariat(kaum paling bawah di negara Romawi). Hal
tersebut akhirnya mengubah keyakinannya akan penyalahgunaan sistem kapitalis
yang meluas dapat dihilangkan oleh perubahan sosial yang hanya didukung oleh
elit intelektual saja. Pendekatan itu baginya mengabaikan kondisi materil dan
sosial yang sebenarnya dan taraf kesadaran kelas-kelas buruh.
Di
lain tangan, Karl Marx menulis bahwa
kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja
internasional. “Komunisme
untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara
ideal untuk keadaan negara pada saat ini. Hasil dari pergerakan ini kita yang
akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis. Komunisme adalah pergerakan yang
akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini. Dan hasil dari pergerakan
ini menciptakan hasil dari lingkungan yang ada dari saat ini.”
– dalam bukunya “The German Ideology”
–
Hubungan
antara Karl Marx dan Marxisme
adalah titik kontroversi. Marxisme tetap berpengaruh dan kontroversial dalam
bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam bukunya “Das Capital”, penulis
biografi Francis Wheen
mengulangi penelitian David McLellan
yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut
tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak
dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.
PEMIKIRAN – PEMIKIRAN KARL MARX
1.
Materialisme
Historis
Materialisme Historis merupakan istilah yang sangat
berguna untuk memberi nama pada asumsi - asumsi dasar menganai teorinya. Dari “The Communist Manifesto” dan “Das Capital”, dimana penekanan Marx
adalah pada kebutuhan materil dan perjuangan kelas sebagai akibat dari usaha – usaha
memenuhi kebutuhan – kebutuhan. Menurut pandangan ini, ide – ide dan kesadaran
manusia tidak lain daripada refleksi yang salah tentang kondisi-kondisi
materil. Perhatian ini dipusatkan Marx sebagai usaha Marx untuk meningkatkan
revolusi sosialis sehingga kaum proletariat dapat menikmati sebagian besar
kelimpahan materil yang dihasilkan oleh industrialisme.
Menurut Marx, suatu pemahaman ilmiah yang dapat
diterima tentang gejala sosial menuntut si ilmuwan untuk mengambil sikap yang
benar terhadap hakikat permasalahan itu. hal ini mencakupi pengakuan bahwa
manusia tidak hanya sekedar organisme materil, sebaliknya manusia memiliki
kesadaran diri. Dimana, mereka memiliki suatu kesadaran subyektif tentang
dirinya sendiri dan situasi-situasi materialnya.
Penjelasan Marx pada Materialistis tentang perubahan
sejarah, diterapkan pada pola – pola perubahan sejarah yang luas, penekanan
materialistis ini berpusat pada perubahan-perubahan cara atau teknik – teknik
produksi materil sebagai sumber utama perubahan sosial budaya. Dalam “The German Ideology” Marx menunjukkan
bahwa manusia menciptakan sejarahnya sendiri selama mereka berjuang menghadapi
lingkungan materilnya dan terlibat dalam hubungan-hubungan sosial yang terbatas
dalam proses – proses ini. Tetapi kemampuan manusia untuk membuat sejarahnya
sendiri, dibatasi oleh keadaan lingkungan materil dan sosial yang sudah ada.
Ketegangan – ketegangan yang khas dan kontradiksi – kontradiksi yang menonjol
akan berbeda – beda menurut tahap sejarahnya serta perkembangan materil
sosialnya. Tetapi dalam semua tahap, perjuangan individu dalam kelas – kelas
yang berbeda untuk menghadapi lingkungan materil dan sosialnya yang khusus agar
bisa tetap hidup dan memenuhi kebutuhan – kebutuhannya, merupakan sumber utama
perubahan untuk tahap berikutnya.
Marx mengandaikan bahwa pemilikan daya – daya
produksi masyarakat secara komunal dan suatu distribusi yang lebih merata yang
didasarkan pada kebutuhan manusia, bukan kerakusan borjuis.
2. Infrastruktur Ekonomi dan
Superstruktur Sosiobudaya
Marx berulang – ulang menekankan ketergantungan
politik pada struktur ekonomi, tipe analisa yang sama berlaku untuk pendidikan
, agama, keluarga, dan semua institusi sosial lainnya. Sama halnya dengan
kebudayaan suatu masyarakat, termasuk standar – standar moralitasnya, kepercayaan
– kepercayaan agama, sistem – sistem filsafat, ideologi politik, dan pola – pola
seni serta kreativitas sastra juga mencerminkan pengalaman hidup yang riil dari
orang-orang dalam hubungan – hubungan ekonomi mereka. Hubungan antara
infrastruktur ekonomi dan superstruktur budaya dan struktur sosial yang
dibangun atas dasar itu merupakan akibat langsung yang wajar dari kedudukan
materialisme historis. Adaptasi manusia terhadap lingkungan materilnya selalu
melalui hubungan – hubungan ekonomi tertentu, dan hubungan – hubungan ini
sedemikian meresapnya hingga semua hubungan – hubungan sosial lainnya dan juga
bentuk – bentuk kesadaran, dibentuk oleh hubungan ekonomi itu.
Mengenai determinisme ekonomi Marx tidak menjelaskan
secara konsisten, sekalipun ekonomi merupakan dasar seluruh sistem sosio
budaya, institusi – institusi lain dapat memperoleh otonomi dalam batas
tertentu, dan malah memperlihatkan pengaruh tertentu pada struktur ekonomi.
Pada akhirnya struktur ekonomi itu tergantung terhadapnya.
3. Kegiatan dan Alienasi
Inti seluruh teori Marx adalah proposisi bahwa
kelangsungan hidup manusia serta pemenuhan kebutuhannya tergantung pada
kegiatan produktif di mana secara aktif orang terlibat dalam mengubah
lingkungan alamnya. Namun, kegiatan produktif itu mempunyai akibat yang
paradoks dan ironis, karena begitu individu mencurahkan tenaga kreatifnya itu
dalam kegiatan produktif , maka produk-produk kegiatan ini memiliki sifat
sebagai benda obyektif yang terlepas dari manusia yang membuatnya.
Tentang alienasi menurut Marx merupakan akibat dari
hilangnya kontrol individu atas kegiatan kreatifnya sendiri dan produksi yang
dihasilkannya. Karl
Marx percaya dalam kapitalisme, terjadi keterasingan (alienasi) manusia dari
dirinya sendiri. Pekerjaan dialami sebagai suatu
keharusan untuk sekedar bertahan hidup dan tidak sebagai alat bagi manusia
untuk mengembangkan kemampuan kreatifnya. Alienasi melekat dalam setiap sistem
pembagian kerja dan pemilikan pribadi, tetapi bentuknya yang paling ekstrem ada
di dalam kapitalisme, dimana mekanisme pasar yang impersonal itu, menurunkan
kodrat manusia menjadi komoditi, dilihat sebagai satu pernyataan hukum alam dan
kebebasan manusia. bentuk ekstrem alienasi itu merupakan akibt dari perampasan
produk buruh oleh majikan kapitalisnya.
Marx menekankan bahwa alienasi kelihatannya benar – benar
tidak dapat dielakkan dalam pandangan mengenai kodrat manusia yang paradoks. Di
satu pihak manusia menuangkan potensi manusiawinya yang kreatif dalam
kegiatannya, dilain pihak, produk – produk kegiatan kreatifnya itu menjadi
benda yang berada di luar kontrol manusia yang menciptakannya yang menghambat
kreativitas mereka selanjutnya.
Bagi Marx alienasi akan berakhir, bila manusia mampu
untuk mengungkapkan secara utuh dalam kegiatannya untuk mereka sendiri,
sehingga ekspolitasi dan penindasan tidak menjangkiti manusia lagi.
4. Kelas Sosial, Kesadaran Kelas, dan
Perubahan social
Salah satu kontradiksi yang paling mendalam dan luas
yang melekat dalam setiap masyarakt di mana ada pembagian kerja dan pemilikan
pribadi adalah pertentangan antara kepentingan – kepentingan materil dalam
kelas – kelas sosial yang berbeda. Marx memang bukan orang pertama yang
menmukan konsep kelas, tapi menurut Marx pembagian kelas dalam masyarakat
adalah pembagian antara kelas – kelas yang berbeda, faktor yang paling penting
mempengaruhi gaya hidup dan kesadaran individu adalah posisi kelas. Ketegangan
konflik yang paling besar dalam masyarakat, tersembunyi atau terbuka adalah
yang terjadi antar kelas yang berbeda, dan salah satu sumber perubahan sosial
yang paling ampuh adalah muncul dari kemenangan satu kelas lawan kelas lainnya.
Marx beranggapan bahwa pemilikan atau kontrol atas
alat produksi merupakan dasar utama bagi kelas – kelas sosial dalam semua tipe
masyarakat, dari masyarakat yang primitif sampai pada kapitalisme modern.
Mengenai konsep kelas Marx, mengidentifikasikan tiga
kelas utama dalam masyarakat kapitalis, yaitu buruh upahan, kapitalis, dan
pemilik tanah. Kelas tersebut dibedakan berdasarkan pendapatan pokok yakni
upah, keuntungan, sewa tanah untuk masing - masingnya. Selanjutnya Marx juga
melakukan pembedaan antara dimensi obyektif dan subyektif antara kepentingan
kelas. Kesadaran kelas merupakan satu kesadaran subyektif akan kepentingan
kelas obyektif yang mereka miliki bersama orang – orang lain dalam posisi yang
serupa dalam sistem produksi. Konsep kepentingan mengacu pada sumber – sumber
materil yang aktual yang diperlukan kelas untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan individu. Kurangnya kesadaran penuh akan kepentingan kelas sangat
berhubungan dengan penerimaan yang berkembang untuk mendukung kelas dominan dan
struktur sosial yang ada. Pengaruh ideologi inilah yang memunculkan kesadaran
palsu.
Bila nanti terjadi krisis ekonomi dalam sistem
kapitalis, menurut Marx akan menjelaskan bahwa kontradiksi – kontradiksi
internal dalam kapitalisme akan mencapai puncak gawatnya dan sudah tiba
waktunya bagi kaum proletar untuk melancarkan suatu revolusi yang berhasil.
5. Kritik Terhadap Masyarakat Kapitalis
Menurut Marx dalam Das kapital, ia menekankan bahwa
untuk mengungkapkan dinamika – dinamika yang mendasar dalam sistem kapitalis
sebagai sistem yang bekerja secara aktual, yang berlawanan dengan versi yang
diberikan oleh para ahli ekonomi politik sangat bersifat naif.Marx menerima
teori nilai tenaga kerja dari nilai pasar suatu komoditi ditentukan oleh jumlah
tenaga kerja yang menghasilkan produksi itu. nilai merupakan faktor utama
menetukan harga komoditi.
Gagasan Marx dalam hal ini selanjutnya dikenal
dengan istilah “Surplus Value” atau teori nilai lebih yaitu pertukaran yang
tidak proporsional antara nilai pakai dan nilai tukar. Dalam hal ini keuntungan
yanng lebih besar dimiliki oleh para kapitalis, dan buruh tidak berkuasa atas
nilai lebih yng telah dihasilkannya sebagai tenaga kerja.
Ketika Marx hidup di Eropa sedang terjadi revolusi
industri, lalu dalam hal ini Marx melakukan kritik atas ekspansi kapitaslis dan
korelasinya dengan krisis ekonomi. Menurut Marx penggunaan mesin baru yang
hemat buruh merusakkan keseimbangan antara kemampuan produktif dan permintaan,
dan karena itu mempercepat krisis ekonomi. Selain itu juga menurut marx
eskpansi Kapitalis akan membuat individu – individu semakin teralienasi. Dan
paradoks atas kapitalisme akan muncul.
KUTIPAN – KUTIPAN KARL MARX
·
Religion
is the opium of the people
o
Agama
adalah candu masyarakat
·
"Sejarah tidaklah seperti
beberapa orang, yang menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya. Sejarah
tiada lain adalah tindakan manusia untuk mengejar tujuan mereka."
o
Dari
Die Heilige Familie, Bab VI, (1845)
·
"Teori komunisme dapat
diringkas menjadi satu kalimat singkat: penghapusan kepemilikan pribadi."
o
Dari
Das Manifest der Kommunistischen Partei
·
"Seorang
manusia tidak bisa menjadi anak-anak lagi, atau ia menjadi kekanak-kanakan."
o
Dari
Grundrisse
·
"Agama
adalah desahan makhluk tertindas, hati dari dunia yang tak berhati, dan jiwa
dari keadaan tak berjiwa. Agama adalah candu masyarakat."
·
"Syarat
pertama dari kebahagiaan manusia adalah ketika agama ditanggalkan."