Welcome!!

Kamis, 29 November 2012

KARL MARX


Karl Heinrich Marx, lahir di Trier – Jerman, 05 Mei 1818 dan meninggal di London, 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun. Ia lahir setelah perang Napoleon, dan setahun setelah David Ricardo meluncurkan bukunya “The Principles of Political Economy”. Ia merupakan pendiri Idiologi komunis yang sekaligus merupakan seorang teoritikus besar kapitalisme. Bukan hanya sekedar ekonom, namun Ia juga seorang filsuf, sosiolog, politikus dan seorang revolusionir dengan berbagai ide – idenya yang menginspirasi pemikir – pemikir lainnya. Ia termasuk dalam kategoris aliran klasik, selain August Comte, Durkheim, Weber, Simmel, Spencer, dll. Ia merupakan pelopor utama gagasan "sosialisme ilmiah".
Karl Marx berasal dari keluarga progresif Yahudi. Keluarganya merupakan keluarga  borjuis dan berpendidikan. Ayahnya bernama Herschel, seorang ahli hukum dan keturunan para rabi, walaupun begitu ayahnya kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama resmi Prusia, yaitu Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal untuk menjadi pengacara. Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich. Keluarganya amat liberal dan rumahnya sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis pada masa – masa awal Karl Marx.
Pemikiran Karl Marx merupakan adopsi antara filsafat Hegel, French, dan tentunya pemikiran dari David Ricardo (Pemikir teori ekonom klasik). Analisanya tentang kapitalisme merupakan aplikasi dari teori yang dikembangkan oleh G.W.F Hegel, dimana teorinya berpendapat jika,”Sejarah berproses melalui serangkaian situasi dimana sebuah ide yang diterima akan eksis, tesis. Namun segea akan berkontradiksi dengan oposisinya, antitesis. Yang kemudian melahirkanlah antitesis, kejadian ini akan terus berulang, sehingga konflik – konflik tersebut akan meniadakan segala hal yang berproses menjdai lebih baik.”.
Walaupun Karl Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, Ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah pertentangan kelas", sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari bukunya The Comunist Manifesto” (1848).

PENDIDIKAN
Karl Marx menjalani sekolah di rumah sampai Ia berumur 13 tahun. Setelah lulus dari Gymnasium Trier, Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835. Pada usianya yang ke – 17, dimana Ia bergabung dengan klub minuman keras Trier Tavern yang mengakibatkan Ia mendapat nilai yang buruk. Ia tertarik untuk belajar kesastraan dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena Ia tak percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar sarjana.
Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich Wilhelms Universität di Berlin. Pada saat itu, Ia lebih berminat ke ilmu filsafat. Ia begitu terkesima dengan filsafat seorang filusuf yang bernama Georg Wilhelm Friedrich Hegel, dimana ketika itu arus besar pengikut pandangan Hegel begitu meluas. Padangan Hegel yang terkenal Idealistik, dimana dia percaya bahwa kekuatan yang mendorong perubahan sejarah adalah munculnya ide-ide di mana roh akal budi menjadi lebih lengkap manifestasinya. Marx menulis banyak puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa teologi yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun Ia juga menerapkan filosofi atheis dari Pemuda Hegelian yang terkenal di Berlin pada saat itu.
 Pada saat itu Karl Marx juga bergabung ke lingkaran mahasiswa dan dosen muda yang dikenal sebagai Pemuda Hegelian. Sebagian dari mereka, yang disebut juga sebagai Hegelian – kiri, menggunakan metode dialektika yang dipisahkan dari isi teologisnya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap politik dan agama mapan saat itu. Dialektika menurut Hegel adalah dua hal yang dipertentangkan lalu didamaikan, atau biasa dikenal dengan tesis (pengiyaan), antitesis (pengingkaran)dan sintesis (kesatuan kontradiksi). Tetapi sebagai penganut Hegel, Marx adalah penganut yang kritis yang mengembangkan posisi teoritis dan filosofisnya. Tetapi Ia tetap sepakat dengan bentuk analisa dialektik-nya Hegel. Ia sebenarnya ingin berkarir di dunia akademis, tetapi karena sponsornya dipecat karena pandangan-pandangan kiri dan anti agama, maka tertutuplah pintu masuk Marx untuk ke dunia akademis.
Pada tahun 1841, Karl Marx mendapat gelar doktor filsafatnya (Ph. D) dari Universitas Berlin, sekolah yang dulu sangat dipengaruhi Hegel dan para Hegelian Muda, yang suportif namun kritis terhadap guru mereka. Tesisnya berjudul “The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature”. Namun, Ia harus menyerahkan disertasinya ke Universitas Jena karena Ia menyadari bahwa status nya sebagai Pemuda Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin. Disertasi doktoralnya hanyalah satu risalah filosofis yang hambar, namun hal ini mengantisipasi banyak gagasannya kemudian. Ia mempunyai keponakan yang bernama Azariel, Hans, dan Gerald yang sangat membantunya dalam semua teori yang telah ia ciptakan.

KARIR DAN KEHIDUPANNYA
            Setelah Karl Marx menyelesaikan gelar Ph. D dalam filsafat pada tahun 1841 di Universitas Bonn – Berlin dan Universitas Jena, Ia terjun ke dunia media jurnalistik dan hanya dalam kurun waktu sepuluh bulan bekerja, Ia mampu menjadi redaktur / pemimpin redaksi sebuah surat kabar radikal – liberal  yang bernama “Rheinische Zeitung” di Cologne. Tapi, pandangan politiknya yang radikal menyeretnya ke dalam rupa – rupa kesulitan. Dan akhirnya koran ini ditutup sepuluh bulan kemudian oleh pemerintah.
Karl Marx menikah pada tahun 1843 dan segera terpaksa meninggalkan Jerman untuk mencari atmosfir yang lebih liberal di Paris. Disana ia terus menganut gagasan Hegel dan para pendukungnya, namun ia juga mendalami dua gagasan baru yaitu sosialisme Perancis dan ekonomi politik Inggris. Inilah cara uniknya mengawinkan Hegelianisme, sosialisme, dengan ekonomi politik yang membangun orientasi intelektualitasnya. Paris pada masa itu merupakan suatu pusat liberalisme dan radikalisme sosial serta intelektual penting di Eropa. Ia berkenalan dengan pemikir-pemikir penting dalam pemikiran sosialis dan tokoh-tokoh revolusioner seperti St. Simon. Blanqui, dll.
Di Paris, Marx bertemu dengan Friedrich Engels sahabat sepanjang hayatnya,penopang finansialnya dan kolaboratornya. Mereka berkarya mengenai interpretasi komprehensif tentang perubahan dan perkembangan sejarah sebagai alternatif terhadap interpretasi Hegel mengenai sejarah, yang terkenal dengan The German Ideology. Engels adalah anak seorang pemilik pabrik tekstil, dan menjadi seorang sosialis yang bersifat kritis terhadap kondisi yang dihadapi oleh para kelas pekerja.
Kendati Karl Marx dan Friedrich Engels memiliki kesamaan orientasi teoritis, ada banyak perbedaan di antara kedua orang ini. Marx cenderung lebih teoritis, intelektual berantakan, dan sangat berorientasi pada keluarga. Engels adalah pemikir praktis, seorang pengusaha yang rapi dan cermat, serta orang yang sangat tidak percaya pada institusi keluarga. Banyak kesaksian Marx atas nestapa kelas pekerja berasal dari paparan Engels dan gagasan-gagasannya. Di tengah-tengah perbedaan tersebut, Marx dan Engels membangun persekutuan kuat tempat mereka berkolabirasi menulis sejumlah buku dan artikel serta bekerja sama dalam organisasi radikal, dan bahkan Engels menopang Marx sepanjang hidupnya sehingga Marx mengabdikan diri untuk petualang politik dan intelektualnya. Kendati mereka berasosiasi begitu kuat dengan nama Marx dan Engels, Engels menjelaskan bahwa dirinya partner junior Marx.
Pada tahun 1844, Friedrich Engels dan Karl Marx berbincang lama disalah satu kafe terkenal di Perancis dan ini mendasari pertalian seumur hidup keduanya. Dalam percakapan itu Engels mengatakan, "Persetujuan penuh kita atas arena teoritis telah menjadi gamblang...dan kerja sama kita berawal dari sini." Tahun berikutnya, Engels mepublikasikan satu karya penting, “The Condition of the Working Class in England”. Selama masa itu Marx menulis sejumlah karya rumit (banyak di antaranya tidak dipublikasikan sepanjang hayatnya), termasuk “The Holy Family” dan “The German Ideology” (keduanya ditulis bersama dengan Engels), namun ia pun menulis “The Economic and Philosophic Manuscripts of 1844”, yang memayungi perhatiannya yang semakin meningkat terhadap ranah ekonomi.
Karena beberapa tulisannya dianggap meresahkan, Pemerintah Perancis pada akhirnya mengusir Karl Marx pada tahun 1845, dan Ia pindah ke Brussel. Di kota inilah, pada tahun 1847 Ia pertama kali menerbitkan buah pikirannya yang penting dan besar “The Poverty of Philosophy” (Kemiskinan Filsafat). Radikalismenya tumbuh, dan Ia menjadi anggota aktif gerakan revolusioner internasional. Ia juga bergabung dengan liga komunis dan diminta menulis satu dokumen yang memaparkan tujuan dan kepercayaannya. Hasilnya adalah sebuah tulisan bersama sahabatnya Friederich Engels yang berjudul “The Communist Manifesto” yang terbit pada tahun 1848, satu karyanya yang ditandai dengan kumandang slogan politik. Buku itu berisi tentang daftar singkat karakter alamiah komunis. Dimana suprastruktur yang berfungsi untuk menjaga relasi produksi yang dipengaruhi oleh historis (seni, literatur, musik, filsafat, hukum, agama, dan bentuk budaya lai yang diterima oleh masyarakat).
Pada tahun itu juga Karl Marx kembali ke Cologne untuk kemudian diusir lagi dari sana hanya selang beberapa bulan. Sehabis terusir sana terusir sini, akhirnya Ia menyeberang Selat Canal dan pada tahun 1849 Marx pindah ke London. Karena kegagalan revolusi politiknya pada tahun 1848, ia mulai menarik diri dari aktivitas revolusioner lalu beralih ke penelitian yang lebih serius dan terperinci tentang bekerjanya sistem kapitalis.
Meskipun pada saat itu, Ia hanya memiliki sedikit uang berkat pekerjaannya dalam bidang jurnalistik, Karl Marx menghabiskan sejumlah besar waktunya di London melakukan penyelidikan dan menulis buku-buku tentang politik dan ekonomi. Pada saat itu Ia dan keluarganya dapat bantuan ongkos hidup dari Friederich Engels sahabatnya.
Pada tahun 1852, Karl Marx memulai studi terkenalnya tentang kondisi kerja dalam kapitalisme di British Museum. Studi – studi ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku yang berjudul “Das Capital”, isinya kurang lebih tentang bagaimana ekonomi sosial atau komunis diorganisasikan. Jilid pertamanya Ia susun bersama sahabatnya Friederich Engels terbit pada tahun 1867; dua jilid lainnya terbit setelah Ia meninggal yang disusun dan diterbitkan oleh Engels berpegang pada catatan – catatan dan naskah yang ditinggalkan oleh Marx.  Selama tahun – tahun itu, Marx hidup miskin dan hampir tidak mampu bertahan hidup dengan sedikitnya pendapatan dari tulisan – tulisannya dan dari bantuan Engels.
Pada tahun 1864, Karl Marx terlibat dalam aktivitas politik dengan bergabung dengan gerakan pekerja Internasional. Ia segera mengemuka dalam gerakan ini dan menghabiskan selama beberapa tahun di dalamnya. Namun disintegrasi yang terjadi di dalam gerakan ini pada tahun 1876, gagalnya sejumlah gerakan revolusioner, dan penyakit yang dideritanya menandai akhir kariernya. Istrinya meninggal pada tahun 1881, anak perempuannya meninggal pada tahun 1882, dan Marx sendiri meninggal pada tanggal 14 Maret 1883.
Dalam hidupnya, Karl Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti. Ide – idenya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah Ia meninggal. Pengaruh ini berkembang karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks dalam Revolusi Oktober Rusia. Ide Marxisme baru mulai mendunia pada abad ke-20.

KARL MARX MENENTANG KAPITALISME
Karl Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme yang berasal dari kaum terpelajar dan politikus. Ia adalah salah satu penentang ekonomi kapitalis memunculkan akibat sosial yang tidak diinginkan dan sebagai pertentangan pada kapitalisme menjadi lebih nyata dari waktu ke waktu. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme.
Esai – esai awal yang di publikasikan pada waktu itu mulai merefleksikan sejumlah pandangan – pandangan yang akan mengarahkan Karl Marx sepanjang hidupnya. Dengan bebas, esai – esai tersebut menyebarkan prinsip-prinsip demokrasi, humanisme, dan idealisme muda. Ia menolak sifat abstrak filsafat Hegelian, impian naif komunis utopis, dan para aktivis yang menyerukan hal – hal yang dipandangnya sebagai aksi politik prematur. Ketika menolak aktivis – aktivis tersebut, Ia meletakkan landasan karyanya. Ia percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi kediktatoran proletariat(kaum paling bawah di negara Romawi). Hal tersebut akhirnya mengubah keyakinannya akan penyalahgunaan sistem kapitalis yang meluas dapat dihilangkan oleh perubahan sosial yang hanya didukung oleh elit intelektual saja. Pendekatan itu baginya mengabaikan kondisi materil dan sosial yang sebenarnya dan taraf kesadaran kelas-kelas buruh.
Di lain tangan, Karl Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja internasional. Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini. Hasil dari pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis. Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini. Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari lingkungan yang ada dari saat ini.” – dalam bukunya “The German Ideology”
Hubungan antara Karl Marx dan Marxisme adalah titik kontroversi. Marxisme tetap berpengaruh dan kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini. Dalam bukunya Das Capital, penulis biografi Francis Wheen mengulangi penelitian David McLellan yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.

PEMIKIRAN – PEMIKIRAN KARL MARX
1.      Materialisme Historis
Materialisme Historis merupakan istilah yang sangat berguna untuk memberi nama pada asumsi - asumsi dasar menganai teorinya. Dari “The Communist Manifesto” dan “Das Capital”, dimana penekanan Marx adalah pada kebutuhan materil dan perjuangan kelas sebagai akibat dari usaha – usaha memenuhi kebutuhan – kebutuhan. Menurut pandangan ini, ide – ide dan kesadaran manusia tidak lain daripada refleksi yang salah tentang kondisi-kondisi materil. Perhatian ini dipusatkan Marx sebagai usaha Marx untuk meningkatkan revolusi sosialis sehingga kaum proletariat dapat menikmati sebagian besar kelimpahan materil yang dihasilkan oleh industrialisme.
Menurut Marx, suatu pemahaman ilmiah yang dapat diterima tentang gejala sosial menuntut si ilmuwan untuk mengambil sikap yang benar terhadap hakikat permasalahan itu. hal ini mencakupi pengakuan bahwa manusia tidak hanya sekedar organisme materil, sebaliknya manusia memiliki kesadaran diri. Dimana, mereka memiliki suatu kesadaran subyektif tentang dirinya sendiri dan situasi-situasi materialnya.
Penjelasan Marx pada Materialistis tentang perubahan sejarah, diterapkan pada pola – pola perubahan sejarah yang luas, penekanan materialistis ini berpusat pada perubahan-perubahan cara atau teknik – teknik produksi materil sebagai sumber utama perubahan sosial budaya. Dalam “The German Ideology” Marx menunjukkan bahwa manusia menciptakan sejarahnya sendiri selama mereka berjuang menghadapi lingkungan materilnya dan terlibat dalam hubungan-hubungan sosial yang terbatas dalam proses – proses ini. Tetapi kemampuan manusia untuk membuat sejarahnya sendiri, dibatasi oleh keadaan lingkungan materil dan sosial yang sudah ada. Ketegangan – ketegangan yang khas dan kontradiksi – kontradiksi yang menonjol akan berbeda – beda menurut tahap sejarahnya serta perkembangan materil sosialnya. Tetapi dalam semua tahap, perjuangan individu dalam kelas – kelas yang berbeda untuk menghadapi lingkungan materil dan sosialnya yang khusus agar bisa tetap hidup dan memenuhi kebutuhan – kebutuhannya, merupakan sumber utama perubahan untuk tahap berikutnya.
Marx mengandaikan bahwa pemilikan daya – daya produksi masyarakat secara komunal dan suatu distribusi yang lebih merata yang didasarkan pada kebutuhan manusia, bukan kerakusan borjuis.
2.      Infrastruktur Ekonomi dan Superstruktur Sosiobudaya
Marx berulang – ulang menekankan ketergantungan politik pada struktur ekonomi, tipe analisa yang sama berlaku untuk pendidikan , agama, keluarga, dan semua institusi sosial lainnya. Sama halnya dengan kebudayaan suatu masyarakat, termasuk standar – standar moralitasnya, kepercayaan – kepercayaan agama, sistem – sistem filsafat, ideologi politik, dan pola – pola seni serta kreativitas sastra juga mencerminkan pengalaman hidup yang riil dari orang-orang dalam hubungan – hubungan ekonomi mereka. Hubungan antara infrastruktur ekonomi dan superstruktur budaya dan struktur sosial yang dibangun atas dasar itu merupakan akibat langsung yang wajar dari kedudukan materialisme historis. Adaptasi manusia terhadap lingkungan materilnya selalu melalui hubungan – hubungan ekonomi tertentu, dan hubungan – hubungan ini sedemikian meresapnya hingga semua hubungan – hubungan sosial lainnya dan juga bentuk – bentuk kesadaran, dibentuk oleh hubungan ekonomi itu.
Mengenai determinisme ekonomi Marx tidak menjelaskan secara konsisten, sekalipun ekonomi merupakan dasar seluruh sistem sosio budaya, institusi – institusi lain dapat memperoleh otonomi dalam batas tertentu, dan malah memperlihatkan pengaruh tertentu pada struktur ekonomi. Pada akhirnya struktur ekonomi itu tergantung terhadapnya.
3.      Kegiatan dan Alienasi
Inti seluruh teori Marx adalah proposisi bahwa kelangsungan hidup manusia serta pemenuhan kebutuhannya tergantung pada kegiatan produktif di mana secara aktif orang terlibat dalam mengubah lingkungan alamnya. Namun, kegiatan produktif itu mempunyai akibat yang paradoks dan ironis, karena begitu individu mencurahkan tenaga kreatifnya itu dalam kegiatan produktif , maka produk-produk kegiatan ini memiliki sifat sebagai benda obyektif yang terlepas dari manusia yang membuatnya.
Tentang alienasi menurut Marx merupakan akibat dari hilangnya kontrol individu atas kegiatan kreatifnya sendiri dan produksi yang dihasilkannya. Karl Marx percaya dalam kapitalisme, terjadi keterasingan (alienasi) manusia dari dirinya sendiri. Pekerjaan dialami sebagai suatu keharusan untuk sekedar bertahan hidup dan tidak sebagai alat bagi manusia untuk mengembangkan kemampuan kreatifnya. Alienasi melekat dalam setiap sistem pembagian kerja dan pemilikan pribadi, tetapi bentuknya yang paling ekstrem ada di dalam kapitalisme, dimana mekanisme pasar yang impersonal itu, menurunkan kodrat manusia menjadi komoditi, dilihat sebagai satu pernyataan hukum alam dan kebebasan manusia. bentuk ekstrem alienasi itu merupakan akibt dari perampasan produk buruh oleh majikan kapitalisnya.
Marx menekankan bahwa alienasi kelihatannya benar – benar tidak dapat dielakkan dalam pandangan mengenai kodrat manusia yang paradoks. Di satu pihak manusia menuangkan potensi manusiawinya yang kreatif dalam kegiatannya, dilain pihak, produk – produk kegiatan kreatifnya itu menjadi benda yang berada di luar kontrol manusia yang menciptakannya yang menghambat kreativitas mereka selanjutnya.
Bagi Marx alienasi akan berakhir, bila manusia mampu untuk mengungkapkan secara utuh dalam kegiatannya untuk mereka sendiri, sehingga ekspolitasi dan penindasan tidak menjangkiti manusia lagi.
4.      Kelas Sosial, Kesadaran Kelas, dan Perubahan social
Salah satu kontradiksi yang paling mendalam dan luas yang melekat dalam setiap masyarakt di mana ada pembagian kerja dan pemilikan pribadi adalah pertentangan antara kepentingan – kepentingan materil dalam kelas – kelas sosial yang berbeda. Marx memang bukan orang pertama yang menmukan konsep kelas, tapi menurut Marx pembagian kelas dalam masyarakat adalah pembagian antara kelas – kelas yang berbeda, faktor yang paling penting mempengaruhi gaya hidup dan kesadaran individu adalah posisi kelas. Ketegangan konflik yang paling besar dalam masyarakat, tersembunyi atau terbuka adalah yang terjadi antar kelas yang berbeda, dan salah satu sumber perubahan sosial yang paling ampuh adalah muncul dari kemenangan satu kelas lawan kelas lainnya.
Marx beranggapan bahwa pemilikan atau kontrol atas alat produksi merupakan dasar utama bagi kelas – kelas sosial dalam semua tipe masyarakat, dari masyarakat yang primitif sampai pada kapitalisme modern.
Mengenai konsep kelas Marx, mengidentifikasikan tiga kelas utama dalam masyarakat kapitalis, yaitu buruh upahan, kapitalis, dan pemilik tanah. Kelas tersebut dibedakan berdasarkan pendapatan pokok yakni upah, keuntungan, sewa tanah untuk masing - masingnya. Selanjutnya Marx juga melakukan pembedaan antara dimensi obyektif dan subyektif antara kepentingan kelas. Kesadaran kelas merupakan satu kesadaran subyektif akan kepentingan kelas obyektif yang mereka miliki bersama orang – orang lain dalam posisi yang serupa dalam sistem produksi. Konsep kepentingan mengacu pada sumber – sumber materil yang aktual yang diperlukan kelas untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan individu. Kurangnya kesadaran penuh akan kepentingan kelas sangat berhubungan dengan penerimaan yang berkembang untuk mendukung kelas dominan dan struktur sosial yang ada. Pengaruh ideologi inilah yang memunculkan kesadaran palsu.
Bila nanti terjadi krisis ekonomi dalam sistem kapitalis, menurut Marx akan menjelaskan bahwa kontradiksi – kontradiksi internal dalam kapitalisme akan mencapai puncak gawatnya dan sudah tiba waktunya bagi kaum proletar untuk melancarkan suatu revolusi yang berhasil.
5.      Kritik Terhadap Masyarakat Kapitalis
Menurut Marx dalam Das kapital, ia menekankan bahwa untuk mengungkapkan dinamika – dinamika yang mendasar dalam sistem kapitalis sebagai sistem yang bekerja secara aktual, yang berlawanan dengan versi yang diberikan oleh para ahli ekonomi politik sangat bersifat naif.Marx menerima teori nilai tenaga kerja dari nilai pasar suatu komoditi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang menghasilkan produksi itu. nilai merupakan faktor utama menetukan harga komoditi.
Gagasan Marx dalam hal ini selanjutnya dikenal dengan istilah “Surplus Value” atau teori nilai lebih yaitu pertukaran yang tidak proporsional antara nilai pakai dan nilai tukar. Dalam hal ini keuntungan yanng lebih besar dimiliki oleh para kapitalis, dan buruh tidak berkuasa atas nilai lebih yng telah dihasilkannya sebagai tenaga kerja.
Ketika Marx hidup di Eropa sedang terjadi revolusi industri, lalu dalam hal ini Marx melakukan kritik atas ekspansi kapitaslis dan korelasinya dengan krisis ekonomi. Menurut Marx penggunaan mesin baru yang hemat buruh merusakkan keseimbangan antara kemampuan produktif dan permintaan, dan karena itu mempercepat krisis ekonomi. Selain itu juga menurut marx eskpansi Kapitalis akan membuat individu – individu semakin teralienasi. Dan paradoks atas kapitalisme akan muncul.

KUTIPAN – KUTIPAN KARL MARX
·         Religion is the opium of the people
o   Agama adalah candu masyarakat
·         "Sejarah tidaklah seperti beberapa orang, yang menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya. Sejarah tiada lain adalah tindakan manusia untuk mengejar tujuan mereka."
o   Dari Die Heilige Familie, Bab VI, (1845)
·         "Teori komunisme dapat diringkas menjadi satu kalimat singkat: penghapusan kepemilikan pribadi."
o   Dari Das Manifest der Kommunistischen Partei
·         "Seorang manusia tidak bisa menjadi anak-anak lagi, atau ia menjadi kekanak-kanakan."
o   Dari Grundrisse
·         "Agama adalah desahan makhluk tertindas, hati dari dunia yang tak berhati, dan jiwa dari keadaan tak berjiwa. Agama adalah candu masyarakat."
·         "Syarat pertama dari kebahagiaan manusia adalah ketika agama ditanggalkan."


REFERENSI : wikipedia.org
                       marxists.org
                       media.isnet.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar